21/07/09

Definisi Ekonomi Islam Menurut Ekonom Muslim


Ketika kita membahas tentang sistem ekonomi, maka perlu dibahas Sistem Ekonomi Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis dan Sistem Ekonomi Islam. Sistem Ekonomi Islam sangat jelas berbeda dengan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis.

Dalam hubungan individu, sistem Ekonomi Islam memiliki hubungan yang tersusun sehingga lebih mengedepankan hubungan kerjasama dan saling membantu antar sesama. Berbeda dengan sudut pandang Kapitalis yang memberikan kebebasan serta hak pemilikan kepada Individu dan memajukan usaha secara perseorangan, ataupun sudut pandang Komunis yang ingin menghapuskan semua hak individu dan menjadikan sesama seperti budak ekonomi yang dikendalikan oleh negara, Islam membenarkan sikap mementingkan diri sendiri tanpa merusak masyarakat lainnya.

Dalam Sistem Ekonomi Islam, Sikap memetingkan diri sendiri dibenarkan karena sikap tersebut dilakukan dengan pengadaan moral dan Undang-Undang. Kata "Islam" dalam Ekonomi Islam sendiri menegaskan bahwa Ilmu Ekonomi yang dipelajari, dikembangkan dan dipraktikkan harus didasarkan Al-Quran dan Hadist. Sehingga pada akhirnya, sikap mementingkan diri sendiri yang dilakukan tidak sampai pada tahapan tamak dan serakah, sehingga akan berdampak pada positif pada masyarakat miskin yaitu hilangnya sikap iri hati.

Terhindarinya sikap tamak dan serakah dalam Sistem Ekonomi Islam secara otomatis akan mengalirkan kekayaan pula pada masyarakakat yang bernasip kurang baik. Jika melihat kenyataan tersebut, maka kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis ataupun sistem Ekonomi Sosialis menjadi tampak terlihat. Sistem Ekonomi Kapitalis yang berkembang menurut konsep persaingan bebas dan hak pemilikan yang tidak terbatas. Ataupun Sistem Ekonomi Sosialis yang tumbuh akibat pengawasam yang terlau ketat dan sikap diktator golongan kaum buruh serta tidak adanya pengakuan hak pemilikan yang terhadap harta. Sedangkan SIstem Ekonomi Islam merupakan sistem yang asil dan seksama serta berupaya menjamin kekayaan tidak terkumpul hanya pada satu kelompok saja, tetapi tersebar keseluruh masyarakat.

Definisi Ekonomi Islam Menurut Ekonom Muslim

Muhammad Abdul Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai upaya untuk mengoptimalisasikan nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Beliau mengatakan, Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.

Hasanuzzaman menyatakan, Ilmu Ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan Syariah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh sumber daya material sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka menjalakan perintah Allah dan masyarakat.

Khursid Ahmad mengatakan, Ekonomi Islam adalah suatu usaha sistematis untuk memahami masalah ekonomi dan prilaku manusia dalam hubungannya kepada persoalan tersebut menurut perspektif Islam.

Nejatullah Siddiqi mengatakan, Ekonomi Islam adalah jawaban dari pemikir Muslim terhadap tantangan ekonomi pada zamannya, dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al-Quran dan as-sunnah, akal dan pengalaman.

Arkham Khan mengatakan, Ilmu ekonomi Islam bertujuan melakukan studi terhadap kesejahteraan (Falah) manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber-sumber daya dibumi berdasarkan kerjasama dan partisipasi.

Syed Nawad Haider Naqvi menekankan bahwa Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari kegiatan-kegiatan manusia dalam perekonomian disegala aspek kehidupan.

Umar Chapra menyatakan, Ekonomi Islam sebagai suatu cabang pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang seirama dengan maqasid, tanpa mengekang kebebasan individu, menciptakan ketidak seimbangan mekro ekonomi dan ekologi yang berkepanjangan, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jaringan moral masyarakat.

Munawar Iqbal mengatakan, Ekonomi Islam adalah sebuah disiplin Ilmu yang mempunyai akar dalam syariat Islam. Islam memandang wahyu sebagai sumber ilmu pengetahuan yang paling utama. Prinsip-prinsip dasar yang dicantumkan Al-quran dan Al-Hadist adalah batu ujian untuk menilai teori-teori baru berdasarkan doktrin-doktrin ekonomi Islam. Dalam hal ini, himpunan hadist merupakan sebuah buku sumber yang sangat berguna.



Anjuran bacaan:

Rahman, Afzalur. Doktrin Ekonomi Islam, jilid 1.Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Sudarsono, Heri. Konsep Ekonomi Islam SUatu Pengantar. Yogjakarta: EKONISIA, 2004.


Ditunggu Komentar Positivenya yah..


0 komentar:

Posting Komentar